Translate This Web

Artikel Populer Dalam 30 Hari Terakhir

8 Syarat Belajar Ilmu Qiroat


Untuk memahami ilmu Qiroat dengan mudah, perlu kiranya kita memfokuskan pemahaman kepada 3 hal penting:

1. Tahu cara membaca kalimat Al Quran

2. Bisa mengucapkan setiap kalimat yang diperselisihkan cara bacanya oleh para imam Qiroat

3. Bisa menyebutkan kepada imam siapa kalimat tersebut dinisbatkan cara bacanya 

Untuk lebih mudah dan jelas, pembaca dapat mengikuti penjelasan video berikut ini:

@mochamadihsanufiq Sering dengan ilmu Qiroat. Tapi apa sih sesungguhnya definisinya secara detail? #qiroat #alquran #quran #qiraat ♬ original sound - Ufiq


Langsung saja, berikut ini adalah step-step yang harus kita kuasai secara matang sebelum terjun mempelajari ilmu Qira'at. Kekurangan penguasaaan pada salah satunya dapat menyebabkan proses belajar Qira'at menjadi molor lama, terganggu pemahaman bahkan bisa gagal tidak melanjutkan.

1. MENGUASAI BAHASA ARAB KITAB

Bahasa arab sangat diperlukan sebagai pengantar memahami kitab-kitab atau literatur ilmu Qira'at yang ada. Sampai saat ini, penulis belum menemukan buku berbahasa Indonesia yang mengajarkan ilmu Qira'at secara detail dan lengkap kecuali beberapa saja. Itupun sekedar pengenalan pokok-pokok & dasar-dasarnya saja.

Baik memakai panduan kitab Arab ataupun Indoensia, tetap yang paling sangat mendasar adalah keberadaan seorang guru yang mumpuni, yang hafal matan dan memahamni seluk beluk Qiraat

2. HAFAL AL QUR'AN 30 JUZ

Tidak mungkin bagi seseorang yang belum hafal 30 juz untuk mempelajari ilmu Qira'at secara menyeluruh, karena ia akan merasa kebingunan dengan potongan-potongan kalimat Al Qur'an yang dijelaskan dalam panduan bait-bait syair. Standar kelancaran yang ideal adalah ketika seorang hafidz dapat mengidentifikasi dimana letak sebuah kata dengan setiap perbedaan letaknya.

3. FASIH MEMBACA AL QUR'AN DENGAN BERTAJWID

Pembaca Al Qur'an yang belum memenuhi kriteria standar baca bertajwid ia akan semakin terkendala di dalam belajar. Hal ini disebabkan perbedaan baca yang sangat detail dan teliti pada setiap bacaan Qira'at. Sebagai contoh: untuk membedakan bacaan Fathah, Taqlil, Imalah & Kasroh, seseorang harus benar-benar telah memantapkan bacaannya supaya tidak tertukar. Sangat diutamakan pembelajar Qira'at sudah mendapatkan sanad Hafs 'an 'Ashim dari sosok guru yang mutqin dan bisa me-mutqin-kan muridnya. 

4. HAFAL BAIT-BAIT QIRA'AT YANG SEDANG DITEKUNI

Hingga saat ini, Allah Swt kekalkan ilmu Qira'at ini melalui 3 karangan bait Syair yang sangat populer:

a. Matan Hirz Al-Amani Wa Wajh At Tahani Fii Al Qiraat As Sab' 

Matan ini populer disebut As Syatibiyyah, dikarang oleh Al imam Al Qasim Bin Fiirruh As-Syathiby. Jumlah baitnya 1173 buah. Membahas tentang ilmu Qira'at Sab'ah.

b. Matan Ad Durrah Al Mudhiyyah Fi Al Qiraat At Tsalats Al Mutammimah Li As Sab' 

Populer disebut Ad Durrah, karangan Al Imam Muhammad Bin Muhammad Bin Muhammad Bin Al Jazari. Jumlah bait-baitnya 241 buah. Membahas 3 Qira'at penyempurna dari Qira'at Sab'ah. Kedua matan ini mencakup konten Qira'at yang disebut Qira'at Asyarah As Sughra.

c.Matan Thayyibah An Nasyr 

Populer disebut At Thoyyibah, karangan Imam Ibn Al Jazari. Jumlah baitnya adalah 1015 buah. Membahas ilmu Qira'at secara meluas dengan wajh-wajh tambahan, sehingga disebut Qira'at Asyarah Al Kubra. 

Menghafal rangkaian bait ini bersifat wajib, tidak bisa tidak. Karena ibarat sebuah perahu & dayung yang digunakan berlayar oleh seseorang pembelajar Qira'at yang akan mengarungi samudra luas ilmu ini. 

5. HAFAL RUMUS-RUMUS IMAM QIRA'AT DALAM BAIT

Pada ketiga kitab diatas terdapat rumus-rumus imam-imam Qira'at beserta perawi-perawinya yang harus juga dihafal agar dapat memahami imam atau rawi mana yang memiliki bacaan tertentu. Dengan demikian, akan mudah menuangkannya dalam bacaan setoran kepada seorang guru secara urut. 

Terdapat 2 macam rumusan:
a. Rumusan tunggal untuk 1 Qori' atau 1 rawi, contoh:
 Huruf ا (Alif) : Rumus dari imam Nafi' Al Madani 
  • Huruf ب (Ba'): Rumus dari perawinya, yaitu Qolun 
  • Huruf ج (Jim): Rumus dari perawinya, yaitu Warsy
b. Rumus kelompok yang bermakna beberapa imam
Adakalanya rumus ini berupa kalimat, contoh:
  • Kata 'سما': Rumus dari Imam Nafi', Ibn Katsir & Abu Amr
  • Kata 'حصن': Rumus dari Imam Ashim, Hamzah, Al Kisa'i & Nafi'
  • Kata 'صحاب' : Rumus dari Imam Hamzah, Kisa'i & Hafs 
Atau bisa berupa rumus huruf:
  • Huruf ث : Rumus untuk aimmah yang berasal dari Kufah (Ashim, Hamzah, Al Kisai)
  • Huruf ش : Rumus untuk Hamzah dan Al Kisai
  • Huruf  خ : Rumus untuk seluruh aimmah Qira;at kecuali Nafi'
Permisalan ini hanyalah sebagian kecil dari contoh rumus-rumus yang penulis sertakan. Untuk lebih lengkapnya, silahkan merujuk pada kitab-kitab ilmu Qira'at yang ada.

6. MENGAJI SYARAH MATAN DENGAN SEORANG SYEKH YANG MUMPUNI

Pada umumnya, bait-bait yang berisi tentang nasehat, keterangan ilmu, anjuran atau petuah sangatlah mudah untuk difahami. Namun untuk bait-bait ilmu Qira'at ini tidak semudah itu. Tidak ada jaminan seorang ahli baca kitab gundul dapat memahaminya ketika membacanya. Sebagai contoh: 

َنَعَمْ إذْ تََمَشَّتْ زَيْنَبٌ صَالَ دَلُّهَا *** سَمِيَّ جَمَالٍ وَاصِلاً مَنْ تََوَصَّلا 

Atau ingin mencoba memahami bait yang lain:

وَأَبْدَتْ سَنَا ثَغْرٍ صَفَتْ زُرْقُ ظَلْمِهِ *** جَمَعْنَ وُرُوْدًا بَارِدًا عَطِرَ الطِّلاَ

7. MENGHAFAL NAMA IMAM & PERAWI SECARA URUT

Untuk Qiraat Sab'ah, akan ada 7 nama imam/perawi yang harus dihafal. Sedangkan setiap imam memiliki 2 perawi masyhur, berarti ada 14 urutan nama yang harus dihafal dengan baik.

Untuk Qiraat 'Asyroh As Sughra, hanya menambahkan 3 imam beserta 2 rawinya saja, sehingga terdapat 6 nama tambahan. Secara keseluruhan, harus menghafal 20 urutan nama. Ini jika memakai jalur Qira'at 'Asyroh Shughro (As Syatibiyyah + Ad Durroh). Jika memakai jalur Qira'at 'Asyroh Kubro (At Thoyyibah) maka rumusnya akan berbeda meskipun urutannya sama saja.

8. DAPAT MENGIDENTIFIKASI PERBEDAAN BACAAN DAN URUTANNYA PADA 1 AYAT

Dalam hampir setiap ayat Al Qur'an terdapat beberapa perbedaan cara baca sebuah kata dari ke 20 imam diatas. Perbedaan cara membaca kalimat diatas terdiri dari 2 hal:

a. Ushul Qira'at
Yaitu sebuah kaidah baku yang menaungi banyak kalimat yang tersebar di banyak tempat, dimana kalimat tersebut memiliki kesamaan keadaan dan definisi. Misalnya: kaedah mim jama', kaedah tarqiq ro', kaedah taghlidz lam dst. 

b. Farsyul Huruf
Yaitu sebuah kaidah khusus yang menaungi 1 hingga beberapa kalimat Al Quran yang terletak di beberapa tempat tertentu. Misalnya: kata "yakhda'un" dibaca "Yukhaadi'uun", kata "Yakdzibun" dibaca "Yukadzdzibun" dst.

Adapun terkait urutan kalimat yang terjadi perbedaan baca pada sebuah ayat maka berikut perinciannya: 

وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَٰؤُلَاءِ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ 

Pada QS. Al Baqarah 31 ini hampir di setiap kalimat terdapat perbedaan baca. Berikut ini adalah urutan yang cukup rumit dimana harus dihafal dan terbayang di akal sang Qari', dimulai dari akhir sampai awal ayat sbb:

  1. كُنتُمْ : Mim Jama'
  2. ءِ إِن : Bertemu 2 hamzah
  3. هَٰؤُلَاءِ : Mad wajib pada "laaa'i"
  4. هَٰؤُلَاءِ : Mad Jaiz pada "Haaa'u"
  5. بِأَسْمَاءِ : Mad Wajib pada "Maaa'i"
  6. بِأَسْمَاءِ : Ibdal, Tashil pada "Bi a" 
  7. أَنبِئُونِي : Mad Badal pada "Uuuu"
  8. أَنبِئُونِي : Naql pada "AnBuuni"
  9. الْمَلَائِكَةِ: Tashil pada kata "i" ketika waqaf
  10. الْمَلَائِكَةِ : Mad Wajib pada "Laai"
  11. عَرَضَهُمْ : Mim jama'
  12. الْأَسْمَاءَ : Mad Wajib pada "Maaaa a"
  13. مَ الْأَسْمَاءَ : Ada Naql dan Saktah pada "Mal as"
  14. آدَمَ : Mad Badal pada "aaa"
Perlu diketahui, bahwa syarat-syarat diatas diperuntukkan bagi teman-teman yang ingin belajar ilmu Qira'at secara jama'/kolektif (mengumpulkan perbedaan baca seluruh imam). Adapun bagi teman-teman yang ingin mempelajarinya secara partial (per-imam/per-rawi), maka syarat-syaratnya lebih mudah dan ringan. 

Semoga kita semua dijadikan termasuk dari ahlul Qur'an yang mereka adalah manusia-manusia yang sangat 'dimuliakan' oleh Allah SWT. Dan semoga ada sedikit manfaatnya untuk bekal pengetahuan kita sebagai wujud kecintaan kita terhadap Al Qur'an. Dan pada akhirnya kelak, Al Qur'an akan menjadi penolong dan pemberi syafaat kita, Amin yaa robbal 'alamin.

Untuk mengetahui proses menjama' ilmu Qiroat pada surat Al Fatihah dengan penjelasan yang rinci dapat menyaksikan video berikut ini:


Posting Komentar

0 Komentar